Rabu, 16 Maret 2016

BUMI YANG DILIPAT

Live is process, mungkin kata itu tepat dalam menggambarkan proses hidup yang berjalan normal, karena sebuah proses tentu sangat mempengaruhi hasil yang nanti akan di dapat.
Di era yang serba modern saat ini kita sepertinya sudah sulit menemukan orang-orang normal yang berani berdarah-darah berjuang untuk mencapai sebuah hasil yang memuaskan. Kita hidup dimana teknologi memudahkan segala sesuatu. hal itu turut mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. kebanyakan manusia telah dibonsai oleh atribut-atribut keserakahan sehingga cenderung mengorbankan nilai dan prinsip hidup dalam mencapai segala keinginannya.
Aku adalah salah satu anak manusia yang membenci hal itu. Bagiku lebih baik berdarah-darah dalam usaha menaiki anak tangga kehidupan sehingga terbiasa menahan terpaan topan diujung perjalanan daripada mengkhianati proses yang hanya akan membuatku mudah tumbang ketika badai kehidupan menerjang.
Lika-liku kehidupan memang menyajikan berbagai rintangan, namun aku masih percaya pada kalimat penuh makna bahwa "hasil tidak pernah mengkhianati sebuah proses". Layaknya sebuah rumah yang dibangun dengan penuh kesabaran untuk menghasilkan pondasi yang kokoh dan tembok yang kuat maka setiap topan pasti akan siap dihadang.
Dunia ini butuh pejuang untuk memahami seni dalam menaklukkan hidup. dunia ini butuh renungan panjang dan usaha tanpa batas untuk melalui setiap kesulitannya. Dunia ini bukan bukan kertas yang dilipat sehingga tak ada jalan pintas yang membawamu pada puncak kesuksesan tanpa melalui anak tangga kehidupan.
Hidup yang tak direnungkan tak layak dijalani (Aristoteles)
Makassar, 13 Februari 2016
~. Abdul Ajiz Siolimbona .~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar