Sabtu, 26 Maret 2016

PANCASILA BUKAN SLOGAN BELAKA

Sampai hari ini penyakit bangsa Indonesia masih sama sedari dulu; tak sadar kesaktian pancasila. Padahal Pancasila telah lebih dari 70 tahun mempersatukan anak bangsa yg jumlah suku dan bahasanya paling beragam di dunia ini. Lihatlah bagaimana timur tengah hari ini..! Mereka hidup dengan satu bahasa namun mereka berperang menggunakan bahasa yg sama, mereka bercumbu rayu dengan kekasihnya menggunakan bahasa yg sama namun mereka mengeluarkan sumpah serapah menggunakan bahasa yg sama pula.
Tapi tengoklah negeri ini, negeri yang memiliki berbagai warna bahasa dan budaya, dari aksen bahasa yg lugas, tegas dan pedas, sampai yang ayu, mendayu bahkan mengharu biru. Dari yang pakai koteka sampai yang menggunakan selendang dan menutup kepala.
Tapi lebih dari itu semua pancasila kita ini adalah ajaran tentang fitrah kemanusiaan yang mengajarkan kepemimpinan berdasarkan kemanusiaan yg adil dan beradab agar terwujud persatuan dan kesatuan yang berkeTuhanan yg Maha Esa. Pertanyaannya kenapa negara di timur jauh sana sering berperang atas nama agama? Mereka membunuh warga tak berdosa saat bekas sujud masih memerah di jidat mereka, saat lilin mereka masih menyala di altar pemujaan, mereka melakukan genosida saat bau dupa masih menyelimuti tubuh mereka...!!!
Itu karena yang mereka ingin capai dalam keberagamaan mereka hanyalah ritual saja, bukan nilai paling sakral dalam sebuah aktifitas spiritual. Mereka hanya mengucapkan kata dalam lantunan do'a tanpa memahami makna.
Namun Pancasila kita bukan slogan belaka...
Ajaran pancasila kita adalah apa yg dicita-citakan Sidharta Gautama, Lao Tse, Musa as., Isa as., sampai Muhammad SAW. Karena kita beragama bukan sebatas puji-puja, tak sedangkal pada upacara ritual semata tapi menancap hingga akar makna terdalam ajaran semesta.
Salam Peradaban...!!
Makassar, 26-3-2016
~.Abdul A. Siolimbona.~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar